halaman

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

tentang saya

Foto saya
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
tertawa adalah hal yang paling menyenangkan dan menyehatkan dan orang yang tertawa bukan karena autis

Pengikut

RSS

sistem ekskresi


Sistem Ekskresi Pada Manusia
Darahmu mengandung berbagai zat sisa metabolisme. Zat-zat ini adalah senyawasenyawa
kimia yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Apabila zat-zat sisa ini tidak segera
dibuang bisa menjadi racun dalam jaringan tubuhmu. Proses membuang zat sisa
metabolisme ini disebut sistem eksresi.
Struktur Alat Ekskresi Pada Manusia
Proses metabolisme tubuh menghasilkan zat-zat sampah seperti karbondioksida, amonia, urea, asam urat, atau bahkan air. Zat-zat sampah ini apabila dibiarkan menumpuk di dalam tubuh akan meracuni dan berbahaya bagi tubuh. Untuk menghindari masalah akibat zat-zat sampah ini, zat-zat tersebut harus dikeluar dari sel, jaringan, kemudian tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sampah ini dari sel, jaringan, dan tubuh disebut ekskresi. Proses pengeluaran (ekskresi) ini hampir selalu melibatkan proses osmoregulasi, suatu proses untukmemelihara tekanan osmosis dalam tubuh manusia dan hewan dalam menghadapi kondisi lingkungan.
Bagian tubuh yang digunakan untuk melakukan osmoregulasi pada setiap macam hewan adalah bervariasi.
a. Hewan sederhana (hewan berpori/porifera) bagian  tubuh yang digunakan untuk mengatur konsentrasi cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan osmosis langsung melalui membran sel
b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium), bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi adalah vakuola kontraktil melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan darat, osmoregulasi terjadi melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa ginjal. Dalam hal ini ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
d. Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.

Ginjal
Salah satu sistem pengeluaran pada manusia adalah sistem urin. Sistem urin manusia tersusun dari ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Sistem urin berfungsi sebagai berikut:
a. Menyaring zat-zat sampah metabolisme dari darah;
b. Mengontrol volume darah, yaitu dengan mengeluarkan kelebihan air yang dihasilkan sel-sel tubuh. Mempertahankan jumlah air dalam darah penting untuk
memelihara tekanan darah agar gerakan gas, dann pengeluaran zat sampah padat tetap normal.
c. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu. Garam-garam ini harus ada dalam konsentrasi tertentu untuk kelangsungan kegiatan sel. Organ utama sistem urin adalah sepasang ginjal. Organ ini berwarna merah coklat, berbentuk seperti biji kacang merah. Letak ginjal di daerah pinggang, tepatnya di perut
bagian belakang dan dilindungi tulang-tulang rusuk. Ginjal menyaring darah yang telah mengandung zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh.
Seluruh darah dalam tubuh melewati ginjal berkalikali dalam sehari. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal. Selanjutnya darah meninggalkan ginjal melalui vena ginjal.
Ginjal terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar disebut korteks, sedangkan lapisan dalam disebut medula. Sebuah ginjal tersusun atas kurang lebih satu juta nefron. Nefron adalah unit penyaring terkecil ginjal. Satu nefron tersusun atas glomerulus, Simpai Bowman, saluran berkelok-kelok, Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal. Air, gula, garam, dan zat sampah dari darah masuk ke nefron. Saat masuk nefron, darah bertekanan tinggi. Darah dengan cepat mengalir ke kapiler dalam nefron. Kumpulan kapiler dalam nefron disebut glomerulus (jamak = glomeruli) yang ditemukan di bagian korteks. Karena tekanan darah yang tinggi maka air, glukosa, vitamin, asam amino, protein berukuran kecil, urea, asam urat, garam, dan ion akan menembus kapiler masuk ke bagian nefron yang disebut Simpai Bowman. Simpai Bowman adalah bangunan berbentuk mangkuk yang melingkupi glomerulus. Dalam proses ini sel-sel darah dan sebagian besar protein tidak bisa menembus dinding kapiler karena terlalu besar. Akibatnya sel-sel darah dan protein tertinggal dalam kapiler. Cairan dalam Simpai Bowman mengalir ke saluran berkelok-kelok dan Ansa Henle. Ansa Henle adalah saluran sempit berbentuk U. Selama cairan berada di sepanjang saluran-saluran ini, sebagian besar ion, air, dan semua glukosa, asam amino, dan protein berukuran kecil diserap kembali ke dalam aliran darah. Proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dipergunakan tubuh ini disebut reabsorbsi. Molekul kecil seperti air diserap kembali kekapiler secara difusi. Difusi merupakan gerakan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Zat lain misalnya ion, dikembalikan ke kapiler dengan cara transport aktif. Transport aktif adalah gerakan molekul dari satu larutan ke larutan lain dengan menggunakan energi. Kapiler-kapiler yang berisi zat yang diserap kembali kemudian bersatu membentuk vena kecil. Vena-vena kecil bersatu membentuk vena ginjal. Vena ginjal mengembalikan darah yang sudah disaring ke system peredaran.
Di samping peristiwa di atas, di dalam saluran pengumpul terjadi proses lain yaitu masuknya zat-zat sampah dari pembuluh darah. Zat-zat sampah merupakan zat sampah yang masih tersisa di dalam pembuluh darah saat filtrasi. Dengan proses ini urin di dalam saluran pengumpul lebih pekat lagi. Sesudah penyerapan kembali, cairan yang tersisa dalam saluran merupakan cairan zat sisa (disebut urin) yang mengandung garam dan zat sampah lain. Urin kemudian mengalir ke saluran pengumpul ginjal yang terletak di bagian medula. Keseluruhan proses penyaringan cairan
Urin dalam masing-masing saluran pengumpul mengalir ke suatu daerah berbentuk seperti cerobong asap, yang disebut pelvis atau piala ginjal. Saluran ini kemudian berlanjut ke ureter. Ureter adalah saluran yang berpangkal dari ginjal menuju kantung kemih. Kantung kemih adalah kantung berotot yang menyimpan urin. Dalam kantung kemih urin disimpan sementara hingga dikeluarkan dari tubuh; selanjutnya urin disalurkan ke uretra untuk dialirkan ke luar tubuh. Jumlah urin yang keluar tergantung pada jumlah cairan yang diminum dan volume cairan yang dikeluarkan. Orang dewasa ratarata menghasilkan urin sekitar 1 liter tiap hari

 Kulit (Integumen)
Tahukah kamu, mengapa kulit termasuk salah satu alat
pengeluaran? Apa yang terjadi pada kulit kita saat berolahraga?
Berkeringat, bukan?
Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman,
dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi
kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan
dari luar, dan sebagai alat ekskresi.
Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis),
lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis).
Perhatikan Gambar 1.3. Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan
yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis
tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian dermis,
terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra,
kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Di bawah dermis terdapat
lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu
di luar tubuh.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah
kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat
terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari
lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini
menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut
saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap
air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan
dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan
merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang
berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar
Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan
keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak
garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan
pingsan.
Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat
pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat
yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan
saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan
dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan
pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah
lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih
banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil
pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak
dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga
dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga
pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat.

Paru-paru
Paru-paru termasuk organ pengeluaran karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bias dilihat ketika kamu bernapas dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350 ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.

Hati
Hati ikut berperan dalam sistem pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna empedu (bilirubin) . Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses. Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian dikeluarkan lewat ginjal bersama urin




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

setelah membaca isi dari blog ini, lebih baik lagi jika anda bisa meninggalkan sebuah komentar berupa kritik dan saran..
terima kasih atas kunjungannya