halaman

Total Tayangan Halaman

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

tentang saya

Foto saya
makassar, sulawesi selatan, Indonesia
tertawa adalah hal yang paling menyenangkan dan menyehatkan dan orang yang tertawa bukan karena autis

Pengikut

RSS

Bahan Kimia di Bidang Industri, Pertanian, dan Kesehatan


Bahan Kimia di Bidang Industri, Pertanian, dan Kesehatan
Seiring perkembangan teknologi maka penggunaan bahan
kimia juga makin luas. Hampir seluruh bahan kimia tidak dapat
digunakan langsung dalam bentuk murninya. Bahan kimia ini
harus mengalami proses perubahan di industri kimia sehingga
menghasilkan bahan-bahan yang bermanfaat bagi manusia.
1. Bahan Kimia di Bidang Industri
Saat ini bahan kimia hampir dipakai dalam setiap bidang
kehidupan, termasuk di bidang industri. Industri-industri yang
menggunakan bahan kimia antara lain industri semen, cat, dan
industri kimia. Nah, tahukah kamu bahan kimia apa saja yang
digunakan dalam semen, cat, dan industri kimia?
a. Bahan Kimia dalam Semen
Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun terus
meningkat. Hal ini menyebabkan kebutuhan manusia akan
perumahan juga meningkat. Rumah, gedung sekolah,
jembatan, dan pusat pertokoan berkembang di mana-mana.
Semua bangunan tersebut dibuat dengan kokoh untuk
memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang berlindung
di dalamnya. Bahan apa yang dipakai untuk membangun
sebuah bangunan yang kuat dan kokoh?
Saat ini hampir setiap dinding bangunan terbuat dari batu
bata yang direkatkan dengan semen.
Bahan baku utama untuk membuat semen adalah batu
kapur, batu gamping, dan lempung. Adapun bahan baku
yang ditambahkan untuk membuat semen adalah bauksit
(bijih aluminium), bijih besi, dan pasir. Semua bahan baku
tersebut digiling sampai halus, kemudian dicampurkan.
Setelah itu, campuran bahan baku semen tersebut dipanaskan
dalam sebuah tanur dengan suhu yang tinggi.
Setelah didinginkan dan dikeringkan, bahan tersebut
digiling halus menjadi semen.
Dalam bahan baku semen tersebut terdapat senyawa kimia
trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat, dan
tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, juga terdapat senyawa
kalsium oksida (CaO), silikon dioksida (SiO2), aluminium
oksida (Al2O3), dan besi (III) oksida (Fe2O3).
Nah, jika kamu memerhatikan buruh bangunan yang
sedang membuat adukan semen, buruh bangunan tersebut
mencampurkan semen dengan air dan pasir. Campuran ini
dinamakan mortar atau adukan.
Semen digunakan sebagai bahan utama untuk membuat
bangunan. Semen mempunyai sifat yang mudah merekat
dengan pasir dan batu bata serta memiliki sifat yang kuat
sehingga mampu menahan tekanan yang tinggi. Mengapa
semen memiliki daya rekat yang kuat? Semen yang telah
dicampur dengan air, pasir, dan kerikil lambat laun akan
mengeras. Daya rekat semen ini disebabkan adanya daya
ikat antara ion kalsium, ion silikat, dan molekul air.
 b. Bahan Kimia dalam Cat
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warnawarna
yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah
cat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan
cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat yang
lebih kuat daripada cat tembok. Nah, tahukah kamu bahanbahan
kimia apa saja yang terdapat dalam cat?
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah
kalsium karbonat (CaCO3), titanium dioksida (TiO2), PVAC
(Poly Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan air. Kalsium
karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan
baku utama dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai
bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan
sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk
memberikan warna yang diinginkan.
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada
cat tembok. Perbedaannya, pada cat kayu ditambahkan
lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan
terpentin bukan air. Terpentin digunakan sebagai pelarut
karena dapat melarutkan lateks.
c. Industri Bahan Kimia
Salah satu bahan kimia yang digunakan di bidang industri,
adalah asam sulfat (H2SO4). Bagaimana cara membuat asam
sulfat (H2SO4)? Asam sulfat terbuat dari belerang. Belerang
yang berbentuk padat dipanaskan sehingga belerang akan
bereaksi dengan oksigen membentuk belerang dioksida
(SO2) yang berwujud gas. Senyawa SO2 ini dipanaskan
kembali hingga membentuk belerang trioksida (SO3) yang
juga berbentuk gas. Gas SO3 ini direaksikan dengan air
sehingga wujudnya berubah dari gas menjadi cair. Cairan
yang terbentuk inilah yang dinamakan asam sulfat (H2SO4).
Asam sulfat (H2SO4) banyak digunakan dalam dunia industri,
seperti industri pembuatan pupuk, industri pengolahan
minyak, dan industri pewarnaan tekstil. Asam sulfat (H2SO4)
banyak digunakan karena harganya yang murah dan
merupakan bahan untuk membuat bermacam-macam
garam sulfat.
2. Bahan Kimia di Bidang Pertanian
Selain di bidang industri, bahan kimia juga sering digunakan
di bidang pertanian. Bahan kimia apa saja yang digunakan di
bidang pertanian?
Bahan kimia digunakan di bidang pertanian, seperti pada
pupuk dan pestisida. Pupuk digunakan untuk menyuburkan
tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, sedangkan
pestisida digunakan untuk mencegah dan membasmi hama
tanaman.
a. Bahan Kimia dalam Pupuk
Tahukah kamu unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman
untuk tumbuh dengan subur? Ada sekitar 16 unsur hara yang
diperlukan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur.
Unsur hara tersebut antara lain unsur karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium
(Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S). Jumlah unsur hara
yang tersedia di alam terbatas. Oleh karena itu, para petani
membutuhkan unsur hara tambahan yang dapat diperoleh
dari pupuk. Ada dua jenis pupuk yang saat ini digunakan,
yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.
Pupuk alami adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan
alam, seperti dari tumbuhan dan hewan. Contoh pupuk
alami, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk
kandang adalah pupuk yang diperoleh dari kotoran hewan
ternak, seperti kotoran ayam dan kambing. Bahan kimia
yang banyak terdapat dalam pupuk kandang di antaranya
nitrogen, fosfor, dan kalium. Adapun pupuk kompos adalah
pupuk yang diperoleh dari daun-daun yang telah ditimbun
dalam tanah dan dicampur dengan kotoran hewan. Saat ini
pupuk kompos banyak digunakan untuk menyuburkan
tanaman-tanaman hias dalam pot.
Pupuk buatan adalah pupuk yang diperoleh dari hasil olahan
industri pupuk. Berikut adalah jenis pupuk buatan.
1) Pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N)
Contoh:
- Urea, rumus kimianya (NH2)2CO
- ZA (zwavelsure ammonia), rumus kimianya (NH4)2SO4
Manfaat unsur hara nitrogen bagi tanaman adalah sebagai
berikut.
a) Membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau segar
karena banyak mengandung butir hijau daun yang
penting dalam proses fotosintesa.
b) Mempercepat pertumbuhan.
c) Menambah kandungan protein hasil panen.
2) Pupuk yang mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca)
Contoh:
- TSP (Triple Superphosphat), rumus kimianya
Ca3(PO4)2
- SP (Superphosphat), rumusnya Ca(H2PO4)
Fosfor berguna dalam pertumbuhan akar dan
pemasakan buah. Kekurangan unsur fosfor
menyebabkan tanaman kerdil.
3) Pupuk yang mengandung unsur kalium (K)
Contoh: KCl (kalium klorida)
Fungsi kalium adalah membantu pembentukan jaringan
tubuh tanaman sehingga meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap penyakit. Kalium juga membantu
tanaman bertahan pada cuaca panas dan hujan.
Selain unsur-unsur di atas, tanaman juga memerlukan
unsur-unsur lain meskipun dalam jumlah sedikit, antara lain
mangan (Mn), zink (Zn), dan kobalt (Co).
b. Bahan Kimia dalam Pestisida
Apakah pestisida itu? Pestisida adalah bahan-bahan racun
yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang
mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang
diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Pestisida
berasal dari kata pest dan cide. Pest berarti hama, sedangkan
cide berarti membunuh. Makhluk hidup yang biasanya
mengganggu tanaman, antara lain ulat, wereng, tikus, jamur,
dan gulma.
Pestisida merupakan bahan racun, maka penggunaanya
perlu kehati-hatian. Penyemprotan pestisida perlu memperhatikan
keamanan operator (orang yang menyemprotkan
pestisida), bahan yang diberi pestisida, dan lingkungan
sekitarnya.
Penggolongan pestisida berdasarkan target sasarannya
adalah sebagai berikut.
1) Insektisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
serangga (insekta).
2) Fungisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
cendawan atau jamur.
3) Herbisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
gulma atau tumbuhan pengganggu.
4) Akarisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
tungau dan caplak (acarina).
5) Rodentisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
binatang pengerat, seperti tikus.
6) Nematisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh
nematoda.
Adapun penggolongan pestisida berdasarkan asal dan sifat
kimianya adalah sebagai berikut.
1) Pestisida sintetik
Pestisida sintetik terdiri atas pestisida anorganik dan
organik. Pestisida anorganik terdiri atas garam-garam
beracun, seperti arsenat, fluorida, tembaga sulfat, dan
garam merkuri. Adapun pestisida organik antara lain
organoklorin, heterosiklik, organofosfat, karbamat,
dinitrofenol, thiosianat, dan sulfonat.
2) Pestisida hasil alam, seperti nikotinoida, piretroida, dan
rotenoida.
Bagaimana insektisida dapat masuk ke tubuh serangga? Cara
insektisida masuk ke dalam tubuh serangga, antara lain:
1) melalui dinding badan/kulit,
2) melalui mulut dan saluran makanan (racun perut),
3) melalui jalan napas (spirakel) misalnya dengan fumigan.
Bagaimana cara memilih pestisida yang baik? Pestisida yang
baik adalah pestisida yang memiliki daya mematikan hama
yang tinggi dan aman terhadap manusia terutama operator,
juga hewan ternak dan komponen lingkungan lainnya.
Salah satu jenis insektisida yang pernah digunakan adalah
DDT. DDT atau Dichloro Diphenyl Trichloroethane adalah
insektisida yang pertama kali digunakan secara luas dalam
penanggulangan berbagai penyakit yang ditularkan oleh
serangga. Akan tetapi, saat ini penggunaan DDT telah
dilarang. Molekul DDT merupakan molekul sangat stabil
dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam
lingkungan. Perhatikan struktur DDT di samping.
Efek keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel-sel hati,
ginjal, sistem saraf, sistem imunitas, dan sistem reproduksi.
Efek keracunan kronis pada unggas sangat jelas antara lain
terjadinya penipisan cangkang telur.
Departeman Pertanian RI telah melarang penggunaan DDT
di bidang pertanian sedangkan larangan penggunaan DDT
di bidang kesehatan dilakukan pada tahun 1995. Komisi
Pestisida RI juga sudah tidak memberi perizinan bagi
penggunaan pestisida golongan hidrokarbon-berklor
(chlorinated hydrocarbons) atau organoklorin (golongan
insektisida termasuk DDT).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

7 komentar:

Unknown mengatakan...

bidang kesehatannya mana??

Unknown mengatakan...

bidang kesehatannya mana??

delia mengatakan...

lengkap sih bos cuman yang dari bidang kesehtan nya mana

Anonim mengatakan...

kurang bidang kesehatan

Unknown mengatakan...

bidang kesehatannya mana

Unknown mengatakan...

Bidang kesehatannya ga ada??

Anonim mengatakan...

terima kasih buat nambah ilmu

Posting Komentar

setelah membaca isi dari blog ini, lebih baik lagi jika anda bisa meninggalkan sebuah komentar berupa kritik dan saran..
terima kasih atas kunjungannya